Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
ITIL atau Information
Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan
teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI).
ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu
topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar
dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detil tentang
beberapa praktik (TI) penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang
menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi (TI).
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).
Pada awalnya ITIL adalah serangkaian lebih dari 40 buku pedoman tentang pengelolaan layanan IT yang terdiri dari 26 modul. Perpustakaan besar pertama ini juga dikenal sebagai ITIL 1.0. Antara 2000 dan 2004 disebabkan oleh peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di rilis besar dan digabungkan menjadi delapan inti manual: ITIL 2.0. Pada awal musim panas 2007 ITIL 3.0 diterbitkan. Ini didirikan struktur yang sama sekali baru. Ini terdiri dari tiga bidang utama:
* ITIL Core Publikasi
* ITIL Pelengkap Bimbingan
* ITIL Web Support Services
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).
Pada awalnya ITIL adalah serangkaian lebih dari 40 buku pedoman tentang pengelolaan layanan IT yang terdiri dari 26 modul. Perpustakaan besar pertama ini juga dikenal sebagai ITIL 1.0. Antara 2000 dan 2004 disebabkan oleh peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di rilis besar dan digabungkan menjadi delapan inti manual: ITIL 2.0. Pada awal musim panas 2007 ITIL 3.0 diterbitkan. Ini didirikan struktur yang sama sekali baru. Ini terdiri dari tiga bidang utama:
* ITIL Core Publikasi
* ITIL Pelengkap Bimbingan
* ITIL Web Support Services
2).
Pada 30 Juni 2007, OGC (Office of Government Commerce) menerbitkan versi ketiga ITIL
(ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada
pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan olehteknologi informasi.
Kelima bagian tersebut adalah:
Service
Strategy
Inti dari
ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service
Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana
memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam
memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai
sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip
dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di
keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik
yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk
menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun
eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi
implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup
dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:
· Service
Portfolio Management
· Financial
Management
· Demand
Management
Bagi
organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy
digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi
nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih
serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun
organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi
organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy
digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses
dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di
organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta
perangkat ITSM tersebut.
Service
Design
Agar layanan
TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut
harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan.
Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara
sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun
implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan
metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI
dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan,
seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup
Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga
proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas
layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses
yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1. Service
Catalog Management
2. Service
Level Management
3. Supplier
Management
4. Capacity
Management
5. Availability
Management
6. IT
Service Continuity Management
7. Information
Security Management
Service
Transition
Service
Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan
serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun
layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan
lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan
dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya
secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses
yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Transition
Planning and Support
2. Change
Management
3. Service
Asset & Configuration Management
4. Release
& Deployment Management
5. Service
Validation
6. Evaluation
7. Knowledge
Management
Service
Operation
Service
Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional
harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan
pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin
tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya.
Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI
serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja
layanan TI.
Proses-proses
yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Event
Management
2. Incident
Management
3. Problem
Management
4. Request
Fulfillment
5. Access
Management
Continual
Service Improvement
Continual
Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta
memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya.
CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah
satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality
Cycle
3.
Sebuah
perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara nyata tentunya mendapat banyak
sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada departemen
lainnya di dalam satu perusahaan, biaya lebih efisien dan dapat diatur dengan
baik, serta perubahan-perubahan IT yang dapat lebih mudah untuk diatur, dan
masih banyak keuntungan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada income perusahaan
itu sendiri.
4.
framework
ITIL dikembangkan sejak 1980-an oleh Office of Government Commerce (Departemen
Perdagangan) Inggris sebagai guidance bagi organisasi/perusahaan di sana.
Pertengahan 1990-an, ITIL diakui dunia menjadi standar de facto di bidang
service management. ITIL menyediakan sekumpulan best practice yang lengkap dan
konsisten untuk ITSM, serta mempromosikan pendekatan kualitas untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi organisasi dalam penggunaan sistem informasi. ITIL
mencakup 8 aspek, yakni: dukungan layanan, delivery, rencana
pengembangan, manajemen infrastruktur TI, manajemen aplikasi, perspektif
bisnis, manajemen sekuriti, dan manajemen aset software.
Saat ini ITIL telah memiliki paket materi dan menyediakan kursus pelatihan, ujian dan sertifikasi. Sebagai sebuah framework, ITIL telah memasuki versi terbaru, yaitu ITIL V3 – Service Life Cycle.
Saat ini ITIL telah memiliki paket materi dan menyediakan kursus pelatihan, ujian dan sertifikasi. Sebagai sebuah framework, ITIL telah memasuki versi terbaru, yaitu ITIL V3 – Service Life Cycle.
5.
Menurut
Santosh Nair, Direktur Birlasoft, sebelumnya Birlasoft menggunakan beragam
perangkat help desk. Hanya saja, perangkat itu fungsinya terbatas. Semisal,
tidak cocok (compliant) dengan proses ITIL; fitur IT Asset Management tidak
tersedia sehingga sulit melacak aset; tidak ada fitur untuk persetujuan
proses; keterbatasan dalam hal Service Level Agreement ataupun Change
Management; tidak ada mesin alur kerja untuk mengotomasi proses; hingga
terbatasnya fungsi pelaporan dan notifikasi e-mail. “Semua itu
menyebabkan banyak kerja manual, informasi pengguna tidak terlacak secara
akurat, kesulitan untuk cocok dengan ITIL dan lisensi software. Akibatnya, ada
ketidakpuasan dari para pelanggan dan staf administrasi TI,” ungkap Nair
sumber
http://pengantarteknoliinformasi.blogspot.co.id/2011/06/pengertian-itil.html
Komentar
Posting Komentar